Takumi
Takumi dalam bahasa Jepang berarti 'ahli'. Maksudnya adalah orang yang telah terlatih dan mahir mengerjakan sesuatu hingga mendekati kesempurnaan. Semangat Takumi ini berangkat dari keinginan besar untuk menghasilkan karya terbaik, yang hanya dapat dikerjakan oleh manusia.
Di Jepang, Takumi selalu menjadi panutan dalam melakukan setiap pekerjaan. Mereka selalu ingin mempersembahkan karya terbaik. Contohnya dalam pembuatan sebuah pedang. Mulai dari pemilihan bahan, hingga penyelesaian dibutuhkan kecermatan mendalam untuk menghasilkan pedang terbaik.
Sejarah munculya sistem Kanban
Menjelang akhir perang dunia kedua, produktivitas Toyota Motor Company jauh di bawah industri besar lainnya seperti Detroit Industry (Ford), yaitu sekitar 9:1, artinya produktivitas satu pekerja di Amerika setara dengan 9 pekerja Jepang. Ohno menemukan bahwa inefisiensi adalah alasan utama mengapa produktivitas Toyota lebih rendah dari produsen otomotif lainnya. Dia pun berencana untuk meniadakan inefisiensi pada bagian proses produksi.
Pada 1956, Taiichi Ohno ke AS mengunjungi “The Big Three” (GM, Ford, dan Chrysler) untuk mempelajari teknologi industri otomotif yang telah mapan. Menariknya, ide TPS bukan berasal dari hasil pengamatannya, Vice-President Eksekutif Toyota ini justru mendapatkan inspirasi dari supermarket. Dia terkesan pada konsumen yang bebas memilih barang dan jumlah yang mereka inginkan.
Kanban adalah kata dalam Bahasa Jepang yang secara literal berarti “papan penanda” atau “signboard”. Kanban pada awalnya dikembangkan sebagai metode untuk memberikan sinyal pada persediaan bahan-bahan produksi di sistem Inventory Just in Time (Sistem Persediaan yang Tepat Waktu). Dengan menerapkan Metode Kanban ini, bahan-bahan produksi dipasok dan tiba pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya penanganan dan penyimpanan.. Taiichi Ohno, sang pengagas, menyatakan bahwa Kanban adalah prasyarat tercapainya JIT (Just In Time).
Apa itu Kanban?
Kanban adalah sebuah sistem komunikasi yang mengontrol aliran aktifitas di area produksi, dan berfungsi untuk menselaraskan level produksi agar sesuai dengan permintaan pelanggan. Kanban hadir dalam bentuk sistem visual yang memungkinkan semua orang melihat aliran aktifitas dan menyesuaikan level aktifitas tersebut sesuai kebutuhan.
Para pekerja dan operator akan mengetahui kapan harus memulai aktifitas berikutnya dengan mengacu kepada penanda yang diberikan sistem Kanban, yang dapat berupa kartu, kontainer, email, atau pesan elektronik lainnya.
Keuntungan Penggunaan Kanban
Kanban mempunyai dua fungsi utama yaitu
Menurut Yasuhiro Monden secara terperinci sistem kanban digunakan untuk melakukan fungsi sebagai berikut:
Terdapat enam aturan utama yang wajib diikuti dalam menerapkan Kanban :
Konsep ARUS
Batas WIP
Kesimpulan
Oleh karena itu, penerapan metode sistem kanban sangat membantu integrasi dari seluruh pihak dalam perusahaan mulai dari pihak manajemen hingga operator produksi. Penulis menyarankan agar perusahaan mempersiapkan sumber daya manusia terlebih dahulu, karena sistem ini menuntut kedisiplinan tinggi dalam bekerja. Sistem kanban relatif sederhana sehingga mudah dimengerti karena itu hendaknya perusahaan memberikan pemahaman secara menyeluruh pada semua tingkat dalam perusahaan sehingga sistem kanban berjalan dengan baik.
Referensi :
Takumi dalam bahasa Jepang berarti 'ahli'. Maksudnya adalah orang yang telah terlatih dan mahir mengerjakan sesuatu hingga mendekati kesempurnaan. Semangat Takumi ini berangkat dari keinginan besar untuk menghasilkan karya terbaik, yang hanya dapat dikerjakan oleh manusia.
Di Jepang, Takumi selalu menjadi panutan dalam melakukan setiap pekerjaan. Mereka selalu ingin mempersembahkan karya terbaik. Contohnya dalam pembuatan sebuah pedang. Mulai dari pemilihan bahan, hingga penyelesaian dibutuhkan kecermatan mendalam untuk menghasilkan pedang terbaik.
Sejarah munculya sistem Kanban
Menjelang akhir perang dunia kedua, produktivitas Toyota Motor Company jauh di bawah industri besar lainnya seperti Detroit Industry (Ford), yaitu sekitar 9:1, artinya produktivitas satu pekerja di Amerika setara dengan 9 pekerja Jepang. Ohno menemukan bahwa inefisiensi adalah alasan utama mengapa produktivitas Toyota lebih rendah dari produsen otomotif lainnya. Dia pun berencana untuk meniadakan inefisiensi pada bagian proses produksi.
Pada 1956, Taiichi Ohno ke AS mengunjungi “The Big Three” (GM, Ford, dan Chrysler) untuk mempelajari teknologi industri otomotif yang telah mapan. Menariknya, ide TPS bukan berasal dari hasil pengamatannya, Vice-President Eksekutif Toyota ini justru mendapatkan inspirasi dari supermarket. Dia terkesan pada konsumen yang bebas memilih barang dan jumlah yang mereka inginkan.
Kanban adalah kata dalam Bahasa Jepang yang secara literal berarti “papan penanda” atau “signboard”. Kanban pada awalnya dikembangkan sebagai metode untuk memberikan sinyal pada persediaan bahan-bahan produksi di sistem Inventory Just in Time (Sistem Persediaan yang Tepat Waktu). Dengan menerapkan Metode Kanban ini, bahan-bahan produksi dipasok dan tiba pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya penanganan dan penyimpanan.. Taiichi Ohno, sang pengagas, menyatakan bahwa Kanban adalah prasyarat tercapainya JIT (Just In Time).
Apa itu Kanban?
Kanban adalah sebuah sistem komunikasi yang mengontrol aliran aktifitas di area produksi, dan berfungsi untuk menselaraskan level produksi agar sesuai dengan permintaan pelanggan. Kanban hadir dalam bentuk sistem visual yang memungkinkan semua orang melihat aliran aktifitas dan menyesuaikan level aktifitas tersebut sesuai kebutuhan.
Para pekerja dan operator akan mengetahui kapan harus memulai aktifitas berikutnya dengan mengacu kepada penanda yang diberikan sistem Kanban, yang dapat berupa kartu, kontainer, email, atau pesan elektronik lainnya.
Sistem Kanban dasar menggunakan tiga kartu, yaitu:
- Kartu Penarikan (Withdrawl Kanban)
- Kartu Produksi ( Production Kanban)
- Kartu Penjual(Vendor Kanban)
Keuntungan Penggunaan Kanban
- Menentukan level produksi – Dengan mengatur kuantitas Kanban yang berbasis kepada permintaan pelanggan, keseluruhan area produksi akan teratur menurut kuantitas output yang diperlukan.
- Mengurangi WIP (Work-In-Process) – Dengan mengkoordinir level produksi dari setiap lini sesuai dengan permintaan, inventori WIP akan dibatasi oleh sistem Kanban. Hasilnya adalah inventori yang seminim mungkin.
- Kualitas meningkat – Salah satu prinsip Kanban adalah tidak boleh membiarkan lini produksi memproses sesuatu yang kualitasnya rendah. Prinsip ini, bila digabungkan dengan rendahnya WIP, akan meminimalisir terciptanya produk yang cacat atau yang berkualitas buruk. Makin baik kualitas output, makin rendah biaya yang harus dikeluarkan untuk rework atau pembuangan.
- Optimasi aliran kerja – Penataan aliran kerja akan lebuh mudah dengan demand yang stabil. Setiap aktifitas produksi dapat dilakukan untuk memenuhi jumlah tertentu, dan di-optimasi menurut jumlah tersebut.
- Akurasi inventori dan menghindari produk menjadi usang – ketika produksi dilakukan berdasarkan permintaan, maka makin sedikit inventori yang menumpuk. Hal ini juga akan meminimalisir pemborosan berupa produk yang usang karena terlalu lama disimpan.
- Penghematan – Tingkat inventori yang rendah akan memangkas biaya penanganan inventori
- Keteraturan – Ketika kita dapat mengatur area produksi sesuai dengan kebutuhan, kita juga dapat merencanakan tata letak area tersebut untuk memaksimalkan produktifitas dan membuat segalanya lebih teratur.
- Fokus kepada target bersama – Salah satu keuntungan yang tak disangka dari penggunaan Kanban adalah terciptanya target-target yang akan dikejar oleh semua orang yang terlibat di area Kanban. Target-target ini merupakan target bersama yang menyedot fokus dari segala pihak; karyawan akan dapat melihat seberapa jauh kontribusi mereka dalam memenuhi permintaan pelanggan, dan akan mengarahkan fokus untuk memenuhi permintaan tersebut.
Kanban mempunyai dua fungsi utama yaitu
- Pengendalian produksi
- Sebagai sarana peningkatan produksi
Menurut Yasuhiro Monden secara terperinci sistem kanban digunakan untuk melakukan fungsi sebagai berikut:
- Perintah
- Pengendalian diri sendiri untuk mencegah over production
- Pengendalian Visual
- Perbaikan Proses dan Operasi Manual
- Pengurangan Biaya Pengelolaan
Terdapat enam aturan utama yang wajib diikuti dalam menerapkan Kanban :
- Hanya mengambil barang yang dibutuhkan saja sesuai dengan ketentuan Kanban (Take only what is needed)
- Hanya memproduksi jumlah yang dibutuhkan oleh pelanggan sesuai dengan ketentuan Kanban (Produce the exact Quantity required)
- Tidak ada Item yang dipindahkan atau digunakan tanpa Kanban
- Tidak boleh mengirimkan produk yang cacat ataupun jumlah yang tidak sesuai ke proses selanjutnya (Never pass on defective products)
- Kanban harus diterapkan secara konsisten pada semua Item.
- Jumlah Kanban dapat dikurangi atau ditambah sesuai dengan kebutuhan aktivitas produksi itu sendiri.
Bagaimana Kanban bekerja?
Langkah pertama dalam pengenalan Kanban adalah untuk memvisualisasikan alur
kerja. Hal ini dilakukan dalam bentuk papan Kanban
yang terdiri dari papan tulis sederhana dan catatan tempel atau
kartu. Setiap kartu di papan mewakili tugas.
Dalam model papan Kanban klasik, ada tiga kolom, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di atas:
"To Do": Kolom ini mencantumkan tugas yang belum dimulai. (alias
"backlog")
"Doing=": Terdiri dari tugas-tugas yang sedang
berlangsung.
"Done": Terdiri dari tugas yang selesai.
Visualisasi sederhana ini sendiri menghasilkan banyak transparansi tentang
distribusi pekerjaan dan juga kemacetan yang ada jika ada. Tentu saja,
papan Kanban dapat menunjukkan alur kerja yang rumit tergantung pada
kompleksitas alur kerja dan kebutuhan untuk memvisualisasikan dan memeriksa
bagian-bagian tertentu dari alur kerja untuk mengidentifikasi kemacetan untuk
menghapusnya.
Konsep ARUS
Inti dari Kanban adalah konsep "Flow". Ini berarti kartu
harus mengalir melalui sistem semaksimal mungkin, tanpa menunggu lama atau
tersumbat. Segala sesuatu yang menghalangi aliran harus diperiksa secara
kritis. Kanban memiliki teknik, metrik dan model yang berbeda, dan jika
ini diterapkan secara konsisten, Kanban memiliki budaya perbaikan terus menerus
(kaizen).
Konsep Arus sangat penting dan dengan mengukur metrik Aliran dan berupaya
meningkatkannya, dapat secara dramatis meningkatkan kecepatan proses
pengiriman sekaligus mengurangi waktu siklus dan meningkatkan kualitas
produk atau layanan dengan mendapatkan umpan balik lebih cepat dari
pelanggan internal atau luar.
Batas WIP
Aspek kunci Kanban adalah mengurangi jumlah multi tugas yang sebagian besar
tim dan pekerja pengetahuan rawan dilakukan dan malah mendorong mereka untuk
"Stop Starting! Dan Mulai Selesai!. WIP -
Work-in-Progress - Batas yang ditentukan pada setiap tahap alur kerja di dewan
Kanban mendorong anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaan dan hanya saat itu,
mengambil pekerjaan berikutnya.
Kesimpulan
Oleh karena itu, penerapan metode sistem kanban sangat membantu integrasi dari seluruh pihak dalam perusahaan mulai dari pihak manajemen hingga operator produksi. Penulis menyarankan agar perusahaan mempersiapkan sumber daya manusia terlebih dahulu, karena sistem ini menuntut kedisiplinan tinggi dalam bekerja. Sistem kanban relatif sederhana sehingga mudah dimengerti karena itu hendaknya perusahaan memberikan pemahaman secara menyeluruh pada semua tingkat dalam perusahaan sehingga sistem kanban berjalan dengan baik.
Referensi :
- https://www.digite.com/kanban/what-is-kanban/
- http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kanban-dan-6-aturan-utamanya/
- http://sharp-indonesia.com/karawangfactory/pages/2/takumi-philosophy
- https://ipqi.org/pengertian-konsep-dan-metode-kanban/
- http://shiftindonesia.com/kanban-hindarkan-penumpukan-inventori-ciptakan-keteraturan-di-lini-produksi/
- http://elista.akprind.ac.id/upload/files/3156_Modul_4c_(JIT).ppt
Komentar
Nama: Rosalia Putri Kusuma
Npm : 0216101624
Devanty Ananda Putri (0216101061)
Apa hubungan kanban dan takumi jelaskan?
Npm : 0216101103
Apa saja pendukung sistem kanban?
0216101277
kenapa kanban harus di terapkan secara konsisten pada semua item ?
Sistem kanban apabila sudah diterapkan didalam perusahaan, harus diterapkan disemua sistem produksi karena apabila ada salah satu lokasi produksi tidak menerapkannya maka akan berpengaruh kebagian produksi lainnya contohnya terjadinya keterlabatan produksi, menumpuknya barang digudang, kekurangan bahan baku. contoh konkritnya seperti kegiatan bagian perakitan tidak memakai kanban sedangkan bagian lainnya mekakai sistem ini maka pada bagian perakitan ini tidak dapat menggetahui berapa jumlah unit yang harus dirakit atau diselesaikan sesuai dengan target perusahaan (seperti yang biasanya ada pada tabel kerja karban yang didalamnya ada informasi tentang unit2 barang yang akan,sedang dan sudah di produksi.
Pendukung sistem kanban
1.Kartu Penarikan (Withdrawl Kanban)
Untuk menentukan jumlah yang digunakan untuk proses selanjutnya yang harus diambil dari proses sebelumnya.
2.Kartu Produksi ( Production Kanban)
Untuk menentukan jumlah yang harus diproduksi pada proses sebelumnya.
3.Kartu Penjual(Vendor Kanban)
Untuk memberitahu para pemasok agar mengirimkan komponen-komponen atau bahan-bahan sejumlah tertentu dan menentukan kapan komponen-komponen atau bahan-bahan tersebut diperlukan.
Dan sistem yang lainnya juga dapat menjadi pendukung bagi stem kanban tergantung kepada perusahaan dan jenis kegiatan produksinya.
banyak didunia ini yang telah menggunakan sistem kanban ini, karena sistem ini tehal memeberikan manfaat bagi perusahaan karenda dapat mengefesiensikannya sepertihannya keuagan perusahaan, contoh bagi perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah PT. TOTOTA, perusahaan ini telah memakai sistem takumi dan kanban dari pertama dimunculkannya sistem ini, karena perusahaan inilah yang mertapa mempeloporinya dan terbukti samapai sekarang masih memakai sistem ini.
Takumi dan kanban terdapat sebuah hubungan, yaitu takumi merupakan orangnya yang berkualitas untuk melaksanakan sistemnya yaitu sistem kanban, jika keduanya saling terpadu sehingga akan menghasilkan sebuah hasil yang sempurna, contohnya seseorang yang berkompeten dalam perkejaaan maka hasil dari pekerjaannya akan sesuai dengan tergetnya.
perusahaan yang menerapkan sistem kanban di indonesia seperti perusahaan SHARP dan TOYOTA dimana didalamnya menerapkan konsep flow, Ini berarti kartu harus mengalir melalui sistem semaksimal mungkin, tanpa menunggu lama atau tersumbat. Segala sesuatu yang menghalangi aliran harus diperiksa secara kritis. Kanban memiliki teknik, metrik dan model yang berbeda, Kanban memiliki budaya perbaikan terus menerus.
kelemahan untuk sistem kanaban adalah cara penerapannya yang harus konsisten agar kegiatannya dapat berjalan lanacar, dan perlunya orang-orang yang berkompeten atau seorang manajer yang mengatur kegiatan yang ada di papan kanban agar para pekerja dapat memahami dengan jelas tugas yang ada dilapangan.